BEKASI – Wakil Walikota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono hadiri tradisi budaya masyarakat betawi di Kota Bekasi yaitu sedekah bumi yang di gelar di Prasarana Sanggar Seni Sasak Djikin, Jl. Raya Hankam GG Sasak Djikin, Pondok Melati, Kota Bekasi, Jumat (20/7/2019).
Tradisi Sedekah bumi Masyarakat betawi (Baritan) ini, merupakan salah satu bentuk ritual tradisional masyarakat di pulau jawa yang sudah berlangsung secara turun-temurun dari nenek moyang orang di pulau jawa terdahulu.
Ia juga mengapresiasi acara baritan ini yang merupakan tradisi leluhur masyarkat betawi sejak dahulu.
“Saya apresiasi acara kebudayaan ini, karena ini salah satu warisan budaya leluhur dari masyarakat betawi, dan ini merupakan ungkapan rasa bersyukur kepada Allah Yang Maha Esa karna telah memberikan hasil bumi yang melimpah serta keberkahan di kemudian hari untuk warga Kota Bekasi,” ujar dia, Sabtu (20/7/2019).
Tri juga mengatakan kepada warga masyarakat yang hadir untuk menjaga dan menumbuhkan tradisi tradisi warisan leluhur kepada generasi muda.
Alangkah baiknya, sambung Tri, jika anak-anak muda di Kota Bekasi mendalami kesenian-kesenian betawi yang sekarang sudah mulai tidak di minati generasi muda.
90 persen anak muda saat ini telah mempunyai gadget sehingga membuat malas mereka untuk melakukan aktifitas kesenian dan budaya lokal.
“Ini yang membuat orang tua bingung antara harus menuruti kemauan buah hati atau melarangnya, karena disamping kecanggihan dari teknologi pasti ada kerusakan yang ditimbulkannya,” tutur Tri.
Tri berpesan kepada seluruh anak muda Kota Bekasi untuk bantu wujudkan visi Kota Bekasi dan tetap menjaga budaya yang ada di Indonesia ini.
“Saya berharap generasi muda Kota Bekasi tetap menjaga budayanya, yaitu budaya sopan santun terhadap orang yang lebih tua, Yang kedua harus makin banyak anak anak Kota Bekasi yang punya pendidikan yang baik, jangan malas. Yang ketiga, harus bertanggung jawab melestarikan budayanya masing-masing, nggak usah malu sama budaya sendiri, karena menjaga budaya kita merupakan perbuatan yang mulia, sangat jarang anak muda yang mau karena takut ketinggalan jaman, padahal yang ketinggalan jaman itu adalah mereka yang tidak mau menjaga budaya nya sendiri,” pungkasnya. (Kub)