Waduh, Harga Cabai di Purwakarta Naik Tiga Kali Lipat

MEROKET: Harga cabai di Purwakarta meroket tajam. Kenaikannya mencapai tiga kali lipat.

PURWAKARTA – Kenaikan harga cabai rawit yang saat ini terjadi di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Purwakarta, ditenggarai akibat faktor cuaca hingga menyebabkan gagalnya panen di sejumlah daerah penghasil cabai rawit. Alhasil, pasokan ke pedagang pun terpengaruh.

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Purwakarta, Karliati Djuanda melalui Kepala Bidang Perdagagangan, Wita Gusrianita mengatakan, kenaikan harga cabai hampir terjadi setiap tahun karena diakibatkan kondisi alam yaitu kemarau.

Selain itu, dalam produksi tanamnya para petani dikeluhkan adanya serangan hama yang berpengaruh pada gagalnya hasil panen petani.
Menyikapi hal tersebut, pemerintah pun mengambil langkah untuk mengatasinya termasuk mengendalikan harga pasar.

“Kita ketahui, Purwakarta bukanlah daerah penghasil cabe, khususnya cabe rawit, untuk itu selain kami berkoordinasi dengan Dinas Pangan dalam hal ketahanan pangan, kami juga berkoordinasi dengan pemerintah provinsi ataupun pusat dalam hal kebijakan pendendalian harga, seperti bekerjasama dengan bulog untuk melakukan Operasi pasar murah di pasar tradisional,” kata Wita saat dihubungi melalui selulernya. Jumat, (19/7/2019).

Wita berharap, musim kemarau segera berlalu agar petani kembali bercocok tanam agar kembali memasok kebutuhan pasar dan kualitas cabe pun baik sehingga harga cabe kembali stabil.

“Karena pengairan dalam holtikulturan mempunyai peran sangat penting,” jelas Wita.

Sementara, dikatakan salah satu pedagang sayuran di pasar Jongko Awi, Kecamatan Plered, Asep (30), kenaikan harga cabai saat ini meroket hingga hampir tiga kali lipat dari harga sebelumnya.

Asep mengaku terpaksa menjual cabai rawit dengan harga selangit, lantaran, keberadaan cabai rawit dengan harga murah saat ini sulit didapat. 

“Minggu lalu harganya masih Rp. 24 ribu per kg, sekarang jadi Rp. 80 ribu per kilogram,” terang Asep.

Kendati demikian, lanjut dia, peminat cabai rawit tak pernah surut. Bahkan, cabai rawit dengan jumlah lumayan banyak yang ia jual nyaris selalu habis setiap harinya. 

“Alhamdulillah walau mahal karena cabai ini favorit banyak orang jadi penjualanya tetap stabil,” demikian Asep. (wes/naz)

Baca juga

Leave a Comment