
Kang Pipik serahkan bantuan.
KARAWANG-Gerbong pengurus DPC PDI-P Karawang dan pengurus DPD PDI-P Jawa Barat turun serentak memberikan bantuan korban banjir untuk wilayah di Dusun Munjiah, Desa Mekarmulya, dan Dusun Pengasinan, Desa Karangligar, Telukjambe Barat, Sabtu (4/1/2020).
Tidak hanya memberikan bantuan berupa mie instan, air mineral, kue, sabun dan keperluan lainnya untuk masyarakat yang terkena dampak banjir di dua wilayah tersebut, mereka pun berdiskusi dengan masyarakat setempat untuk menggali akar masalah dan solusi penyebab terjadinya banjir tahunan.
Menurut Sekretaris DPC PDI-P Karawang, Natala Sumedha, banjir tahunan yang dikeluhkan warga masyarakat Desa Karangligar diharapkan dapat dicarikan solusinya. Karena selain faktor rusaknya beberapa daerah aliran sungai di sekitar hulu, juga adanya tembok perumahan Resinda yang menutupi aliran anak sungai.
“Belum lagi keberadaan aktivitas pengeboran pipa pertamina yang diduga menjadi penyebab semakin menurunnya permukaan tanah, telah memperparah kondisi banjir di daerah tersebut,” kata Natala.
Baca juga : Demokrat Karawang Berikan Pengobatan Gratis Kepada Korban Banjir

DPC PDI-P Karawang sedang komunikasi dengan warga korban banjir.
“Padahal untuk meringankan beban masyarakat sekitar Pertamina dapat meringankan beban hidup warga masyarakat Karangligar khususnya terkait dengan pelaksanaan program CSR,” tambahnya.
Senada dikatakan Ketua DPC PDI-P Karawang, Taufik Ismail. Pihaknya sangat empati terhadap korban banjir, namun dirinya berharap tahun depan tidak lagi mengunjungi Desa Karangligar dengan alasan yang sama dengan saat ini.
“Kalau bisa di tahun 2020 ini ada solusi dan proses yang real untuk menanggulangi banjir ini dan masyarakat bisa terbebas dari bencana banjir. Kita harus mencari langkah-langkah yang kongkret untuk bisa menanggulangi banjir agar tahun depan tidak terjadi lagi seperti sekarang ini,” ujar Kang Pipik, sapaan akrabnya.
Baca juga : Dewan PKS Donasikan Gaji Sebulan untuk Korban Banjir
Menurutnya, masalah ini haruslah dipelajari secara cermat, apakah harus membuat saluran dan pengerukan saluran yang mengalami pendangkalan, serta ke arah mana pengerukan yang benar.
Kang Pipik juga berharap kedepannya nanti ia tidak lagi datang mengunjungi ke tempat ini.
“Jangan sampai banjir itu selalu menjadikan pencitraan atau apalah. Kita sih bisa yah ngasih mie ngasih segala macam, tapi kan kita juga harus berpikir cari solusi yang tepat supaya mereka jangan kebanjiran lagi,” tutupnya. (red).