Prasasti Jabar

Tak Dihadiri Cellica, Pendemo Atlasindo Walk Out Sambil Gebrak Meja Dari Ruangan

Aksi Demo Tutup Atlasindo.

KARAWANG-Ratusan massa kembali mendatangi kantor Pemkab Karawang untuk menuntut agar Atlasindo Utama ditutup total dari aktivitas penambangan di Kecamatan Tegalwaru, Rabu (11/3/2020).

“Pertambangan sudah menjadi kerusakan ekologis di Karawang Selatan. Bohong besar kalau pemda menyebut Karawang Selatan daerah wisata. Karena yang ada daerah pertambangan. Maka kami menuntut pemda menututp total pertambangan di Karawang Selatan,” teriak salah seorang orator aksi, Solihin Fuadi.

Setelah melakukan aksi demo sekitar 30 menit, akhirnya beberapa perwakilan mereka dipersilahkan masuk ke dalam kantor pemkab di lantai 1 ruang rapat untuk menyampaikan aspirasi.

Perwakilan massa aksi yang hanya ditemui Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Karawang, Wawan Setiawan dan beberapa pejabat DLHK lainnya, akhirnya memutuskan untuk walk out dari ruangan rapat, dengan alasan tidak hadirnya Bupati Cellica di ruangan rapat.

“Mari kita langsung mulai saja. Sebelumnya mohon maaf Ibu Bupati tidak bisa hadir,” tutur Wawan Setiawan.

Namun, tiba-tiba salah seorang perwakilan masa aksi menyetop pernyataan Kepala DLHK Karawang dan langsung melakukan aksi walk out dengan cara menggembarak meja rapat sebanyak tiga kali.

“Pak tadi kami sudah tegaskan, kami tidak mau masuk ke sini kalau tidak ada Ibu Bupati,” kata Solihin Fuadi, sambil menggembrak meja rapat dan langsung diiringi aksi walk out bersama perwakilan masa aksi lainnya.

Kembali berdasarkan pantauan di depan gerbang kantor Pemkab Karawang, masa aksi terus melakukan orasi. Sampai pukul 12.05 WIB, mereka belum membubarkan diri. Masa aksi mengaku tidak akan membubarkan diri sebelum bisa menemui langsung Bupati Cellica.

“Hari ini kita saksikan Ibu Bupati tidak mau menemui masyarakatnya, tidak mau menemui anak-anaknya. Oleh karena itu kami akan bertahan di sini,” teriak orator aksi lainnya, Redi Nugraha. (red)

Exit mobile version