
Sekretaris MUI Kab Purwakarta, Yusep Solihudien. (Foto : Uwes/Praja).
PURWAKARTA-Tema rangkaian Hari Jadi ke-188 Purwakarta dan ke-51 Kabupaten Purwakarta menjadi kontraversi media sosial di masyarakat Purwakarta.
Tema Nyi Pohaci Festival yang diangkat Pemkab Purwakarta dianggap sebagai bentuk kemusyrikan dan bentuk pemujaan selain kepada Allah. Pasalnya, sosok Nyi Pohaci adalah tokoh tahayul atau dongeng yang ditafsirkan sebagai Dewa Kesuburan.
Menanggapi hal tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kab Purwakarta pun mengaku telah menerima aduan masyarakat hingga MUI pun menyarankan Pemkab Purwakarta merubah tema tersebut karena dianggap menimbulkan beragam tafsir hingga menyebakan kontraversi di masyarakat.
”Sebelumnya kami sudah menerima aduan hingga kami pun menggelar rapat dengan tokoh masyarakat, ormas islam, dan lainnya. Hasilnya, kita menyarankan ke Bupati melalui Kemenag Kabupaten Purwakarta untuk merubah tema Nyi Pohaci dengan tema lain yang lebih mewakili masyarakat Purwakarta,” ujar Sekretaris MUI Kabupaten Purwakarta, Yusep Solihudien, kepada Prastijabar.com, Kamis (18/7/2019).
Yang dikhwatirkan, ditambahkan Yusep, akan adanya pemahaman keliru hingga terjadi kontraversi jika tema tersebut tetap digelar. Terlebih untuk masyarakat awam atau anak-anak akan menganggap sosok Nyi Pohaci yang diartikan sebagai dewa dewi pembawa kesuburan pertanian atau padi.
”Kalau merujuk kepada budaya sunda wiwitan itu tidak masalah. Kita juga toleran. Tapi masyarakat itu kan mayoritas beragama Islam dan percaya segala sesuatu itu diciptakan atau karena Allah swt jadi hal itu akan menimbulkan beragam komentar di masyarakat termasuk saat ini terjadi di medsos,” jelasnya.
MUI Kabupaten Purwakarta berharap, kedepannya Pemkab Purwakarta memakai tema-tema lain yang lebih umum agar tidak menjadi polemik di masyarakat. Dengan begitu, diharapkan masyarakat tetap aman dan kondusif hingga tidak terpancing isu sara yang akan merusak kesatuan dan persatuan.
”Adapun tema Nyi Pohaci tersebut jadi di gelar atau tidak itu tergantung Bupati, yang pasti kita sudah sampaikan ke Bupati dan insya Allah nanti akan memakai tema lain, kalau sekarang mungkin sudah tanggung ya karena rangkaiannya pun sudah berjalan. Terpenting mudah-mudahan masyarakat purwakarta tetap aman dan kondusif,” pungkas Yusep. (wes/tif).