Prasasti Jabar

PKS Konsisten Sejak Awal April Usulkan Karawang Diberlakukan PSBB, Ini Alasannya

Ketua DPD PKS Karawang, Dedi Sudrajat.

KARAWANG-DPD PKS Karawang sejak awal April 2020 ketika melihat 31 warga Karawang telah terpapar Covid-19 berada garda terdepan mengusulkan agar Kabupaten Karawang mengajukan kepada Gubernur Jawa Barat dan Kemenkes untuk diberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

“Sehari setelah Jakarta berlakukan PSBB, kami usul Karawang juga berlakukan PSBB. Bukan tanpa alasan, bukan tanpa data dalam menyampaikan argument. Kami selalu gunakan data-data pendukung meskipun saat itu usulan kami masih dianggap ‘dingin’ belum menjadi hot issue,” kata Ketua DPD PKS Kabupaten Karawang, Dedi Sudrajat, kepada Prasastijabar.co.id, Sabtu (2/5/2020).

Pria yang akrab disapa Kang Desud ini menjelaskan, usulan Karawang diberlakukan PSBB didasari sejumlah alasan, di antaranya Karawang merupakan salah satu tempat tujuan pulang kampungnya warga Karawang yang bekerja di Jakarta, sehingga potensi carrier sangat tinggi. Kemudian, Karawang merupakan daerah lintasan Jalur mudik khususnya arah Cirebon, Jawa tengah, Jawa Timur, dan daerah lainnya.

“Ini pun sama potensi carrier yang bisa menularkan sangat tinggi,” ujarnya yang Ketua Fraksi PKS DPRD Kabupaten Karawang ini.

Baca juga : Grafik Kasus Positif Covid-19 Karawang Kembali Meningkat, Tambah Sembilan Positif Baru

Ia melanjutkan, kemudian melihat perkembangan jumlah pasien positif Covid-19 yang kian hari semakin bertambah, meskipun data juga menyebutkan jumlah pasien Covid-19 yang sembuh juga ada. Melihat terus meningkatnya jumlah positif Covid-19, artinya penyebarannya semakin liar dan dipastikan akan semakin banyak cluster-clusternya.

Contohnya, pada 1 April 2020, yang positif Covid19 masih diangka 31 orang, namun sepekan kemudian sudah ada diangka 39 orang, datang dari berbagai cluster dan pada saat yang bersamaan itulah kemudian Jakarta mengumumkan PSBB.

“Dampaknya adalah akan banyak warga Jakarta yang pulang kampung ke Karawang atau melintasi Karawang, ini bahaya jika tidak diantisipasi lebih cepat, akan terjadi pelipatan bertambahnya jumlah angka yang positif. Sehingga di saat itulah kami dari PKS tepatnya 8 April 2020 mengusulkan agar Karawang pun segera mengajukan PSBB, di posisi saat itu jumlah yang positif masih di angka 39 orang,” bebernya.

Seiring berjalannya waktu, wacana ini memang terus menguat dan mendapat respon dari Pemkab Karawang dan Satgas Covid-19 Karawang yang ditindaklanjuti dalam bentuk kajian-kajian diskusi dengan berbagai (dampak) kemungkinannya.

“Seiring waktu apa yang kami prediksi benar, akan banyak pelipatan jumlah angka yang positif. Terbukti sampai akhir April kemarin jumlah positif sudah mencapai 110 orang. Jadi dalam kurun waktu hanya satu bulan April saja terjadi lonjakan angka mencapai 79 orang atau setara dengan kenaikannya 255 persen dari tanggal 1 April sampai 30 April,” tandasnya.

“Ini bahaya, bahkan dalam dua hari ini mengalami kenaikan rata-rata 10 orang per hari. Rabu (29/4/2020) ada 100 orang, lalu Kamis (30/4/2020) ada 110, kemudian Jumat (1/5/2020) sudah capai 119,” timpalnya.

Baca juga : Aktivitas Pertanian Tak Dilarang Selama PSBB Karawang

Pastinya, sambungnya, jumlah cluster-clusternya semakin banyak dan semakin beragam. Itu lah sebabnya PSBB menjadi satu pilihan sulit yang harus diterapkan. Situasinya memang sangat sulit dihindari, akan ada dampak dan risiko ketika PSBB ini diterapkan karena akan banyak keterbatasan-keterbatasan nantinya.

Yang terpenting adalah Pemkab harus punya kajian yang mendalam untuk mengantisipasi segala hal antisipasi risiko ini semua, tentunya juga akan lebih efektif bila semua elemen masyarakat, mulai dari aparatur pemerintahan, ulama, partai politik, kaum profesional, pengusaha, industri, lembaga-lembaga swadaya masyarakat, lembaga-lembaga charity dan yang lainnya turut berperan aktif mendukung program PSBB ini agar efektif.

“Kita targetkan bersama jangan sampai ada perpanjangan waktu sampai 2-4 kali PSBB, karena itu akan lebih capai dan akan melelahkan semuanya. Mari kita bahu membahu, bekerja sama untuk cegah Covid-19 agar korban tidak bertambah terus dengan ikuti imbauan pemerintah. (red).

Exit mobile version