Nikmatnya Hayatea, Teh Asli Asal Bojong Purwakarta

Hayatea

PURWAKARTA – Untuk mengulang masa kejayaan dan mengangkat kembali sejarah teh yang diproduksi oleh petani asli warga Bojong, melalui Badan Usaha Milik Desa bersama (BumDesma) Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta, perkenalkan Teh Hayatea.

Sekitar tahun 1970-1980, Kecamatan Bojong disebut Daerah Dolar. Alasannya karena banyak masyarakat dan pengusaha yang berhasil dalam hal mengolah hasil alam termasuk menggeluti usaha pucuk daun teh. Pucuk daun teh asal Kecamatan Bojong dikenal memiliki cita rasa yang khas dibandingkan dengan teh di daerah lain.

“Teh hayatea itu singkatan dari hayu ngeteh deui, artinya mengajak untuk minum teh. Teh Hayatea asli diambil dari teh yang tumbuh di sekitar Bojong dan milik asli petani dengan tampilan yang menarik dan berkualitas baik,” ucap Direktur teh hayatea BumDes bersama Kecamatan Bojong, Rian Aryanto, Jumat (26/7/2019).

Dia menjelaskan bahwa teh hayatea sendiri merupakan hasil olahan masyarakat bawah binaan BumDesma Kecamatan Bojong, dengan harapan bisa menjembatani mereka mempromosikan ke luar daerah.

“Dengan begitu teh hayatea akan dikenal dan roda perekomian masyarakat pun dipastikan meningkat,” jelas Rian.

Selain itu, Rian pun berharap peran pemerintah hadir dan ikut serta mendorong memasarkan teh hayatea ke berbagai daerah, sehingga nama baik teh Bojong kembali pada kejayaan masa dulu.

“Teh hayatea asli dari para petani teh di Kecamatan Bojong kemudian diolah oleh masyarat. Teh hayatea akan dijual Rp15.000 per 50 gram,” ujar dia.

Rian menambahkan, selain memberikan edukasi kepada masyarakat agar kembali mencintai produk sendiri juga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

“Mudah-mudahan langkah ini bisa berjalan baik, selain produk Hayatea membangkitkan sejarah teh di Bojong, juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (wes/naz)

Baca juga

Leave a Comment