Mati Listrik Hampir Delapan Jam, Perusahaan di Karawang Alami Kerugian Besar

IST

KARAWANG – Sejumlah perusahaan di Karawang mengalami kerugian ratusan juta pada Rabu (31/7/2019) siang, akibat padamnya listrik selama kurang lebih delapan jam. Kerugian akibat padamnya listrik tersebut disampaikan oleh Human Resource and General Affair (HRGA) PT Hitachi Chemical, Warsito. Ia mengatakan, jika pihak perusahaan saat ini mengalami kerugian sangat besar.

Padamnya listrik mengakibatkan tidak berjalannya mesin produksi. “Semua mesin mati total. Rugi. Target produksi tak tercapai,” kata Warsito.

Warsito menuturkan, kerugian PT Hitachi Chemical ditaksir mencapai ratusan juta. Sementara, Humas PLN Karawang, Imam Chanafi mengatakan sejumlah perwakilan perusahaan banyak yang datang menyampaikan complain mereka akibat padamnya listrik di Kabupaten Karawang sejak pukul 09.30 WIB dan baru nyala kembali pada pukul sekitar 17.00 WIB.

“Hari ini kami memang sibuk harus melayani ratusan komplain pelanggan karena pasokan listrik yang mati di Karawang,” ujar Humas PLN Karawang, Imam Chanafi, Rabu (31/7).

Imam menjelaskan, aliran listrik mati disebabkan ada gangguan pada gardu transisi Induk Cibatu 1-2. Selain Karawang, pasokan listrik mati juga terjadi di sebagian wilayah Indramayu, Cikarang, hingga Bekasi. Akibat kejadian ini, ratusan industri di Karawang harus berhenti produksi karena mesin-mesin mereka mati total.

Imam menyatakan, PLN meminta maaf pada masyarakat atas mati listrik ini. Ia berharap, pasokan listrik segera terpenuhi. “Kami mohon maaf. Saat ini kami masih menunggu kabar dari sana. Kapan pasokan listrik ini akan normal kembali,” katanya.

Ia mengungkapkan sedikitnya kebutuhan listrik di Karawang sebesar 600 ribu mega watt yang saat ini berhenti mengalir. “Kami pastikan akan ada penggantian, melalui pemotongan 10 persen kalau mati listrik tiga jam,” katanya.

Sementara itu perwakilan Kawasan KIIC Karawang, Satya Gumilar mengaku saat ini banyak perusahaan di kawasan tersebut harus berhenti produksi karena mati listrik hari ini.

“Banyak perusahaan yang produksi dan pelayanannya berhenti. Tetapi bagi perusahaan yang memiliki genset mereka tetap berjalan,” katanya. (naz)

Baca juga

Leave a Comment