Prasasti Jabar

Masuki Musim Kemarau, Pemkab Purwakarta Antisipasi Warga Kesulitan Air Bersih

Sejumalah warga saat mengambil air bersih dari salah satu sumber mata air di Kecamatan Darangdan.

PURWAKARTA-Pada musim kemarau yang terjadi setiap tahunnya, sejumlah wilayah di Kabupaten Purwakarta masuk dalam katagori rawan kekeringan hingga kesulitan air bersih.

Untuk itu, Pemerintah Kab Purwakarta melalui Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar-PB) mulai melakukan pendataan hingga persiapan ketika adanya masyarakat yang kesulitan untuk mendapatkan air bersih.

Kepala Diskar-PB Kabupaten Purwakarta, Wahyu Wibisono, mengatakan, persoalan kekurangan air ini memang menjadi salah satu hal yang biasa terjadi ketika musim kemarau. Merujuk pada data, hingga saat ini masih terdapat puluhan desa di Kabupaten Purwakarta yang rawan kekeringan hingga kesulitan air bersih.

“Kalau berkaca pada krisisi air tahun-tahun sebelumnya, itu ada puluhan desa di sejumlah kecamatan di Kabupaten Purwakarta,” ungkap Pria yang akrab disapa Wibi, pada Kamis (27/8/2020).

Baca juga : Pembobol Kotak Amal Masjid di Purwakarta Terekam CCTV

Puluhan desa yang biasa rawan kekeringan hingga terjadi kesulitan air bersih tersebut, lanjut Wibi, berada di sejumlah wilayah kecamatan, seperti Kec Campaka, Cibatu, Bungursari, Tegalwaru, Sukatano, Maniis, Plered, dan Kecamatan kota Purwakarta. Meski begitu, hingga kini pihaknya belum menerima laporan warga yang kesulitan air bersih.

“Ada puluhan desa yang biasa kesulitan air bersih, namun tahun ini kami belum menerima laporan adanya warga yang kesulitan air bersih,” ucapnya.

Sebagai upaya ketika mendapatkan laporan adanya warga yang kesulitan air bersih, pihaknya sudah menyediakan layanan call center hingga anggaran puluhan juta rupiah. pihaknya akan segera merespon dengan mengirimkan bantuan air bersih.

“Kami telah imbau ke seluruh kecamatan untuk segera melaporkan jika warga di desanya terjadi kesulitan air agar langsung kami respon dan dikirimkan bantuan air bersihnya,” tegasnya.

Sementara, Yayan (35) salah satu warga Desa Nagrak, Kecamatan Darangdan, yang setiap tahunnya mengaku kesulitan air bersih mengatakan, hingga saat ini kesulitan air bersih belum begitu dirasakannya.

Meski begitu, untuk mencukupi kebutuhan air bersih, ia bersama warga lainnya, terbiasa mengambil air bersih disalah satu sumber mata air di sekitar kampungnya.

“Belum sekarang mah (kesulitan air bersih- red), tapi biasanya setiap akhir tahun pasti terjadi kesulitan air bersih. Tapi kami tidak begitu kesulitan karena masih memiliki sumber mata air dan mencukupi semua kebutuhan warga,” pungkasnya. (wes/tif).

 

Exit mobile version