Prasasti Jabar

KNPI Karawang Ajak Mahasiswa Kongkow Bareng Diskusi Soal Pertanian, Industri dan Kewirausahaan

KNPI Karawang selenggarakan diskusi.

KARAWANG-Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Karawang mengajak para mahasiswa kongkow (kumpul-red) bareng untuk berdikusi soal pertanian, industri dan kewirausahaan di Kafe Lapak Ngopi, Sabtu (23/11/2019).

Diskusi tersebut dihadiri puluhan mahasiswa dari pelbagai organisasi mahasiswa, di antaranya HMI, IMM, KAMMI, GMKI dan Gemabhudis.

Sementara sejumlah narasumber yang dihadirkan di antaranya Sony Hersona selaku Penasihat DPD KNPI Karawang, Yayat Syariful Hidayat dari kalangan pengusaha, Asep Junaidi selaku Kepala Dinas UMKM dan Koperasi Karawang, Muharam selaku Dekan Fakultas Pertanian, Heri Wahyudi selakuKetua Forum HRD Karawang dan Darwanto Adi selaku Kepala BLK Disnakertrans Karawang.

Darwanto Adi dalam pemaparannya menyebutkan, problem pengangguran di Kabupaten Karawang dipicu ketidaksiapan pencaker memiliki kemampuan yang dibutuhkan oleh industri.

“Teknologi industri berkembang cepat, sementara kemampuan pencaker tertinggal,” ujarnya.

Imbasnya, lanjutnya, kantor Disnakertrans Karawang setiap hari selalu dipadati oleh para pencaker. Berdasarkan data yang dimiliki Disnakertrans Karawang tahun 2019, pencaker tercatat ada 48 ribu orang.

Baca juga : UBP Karawang Gelar Seminar Nasional TI Modern Berbasis Kecerdasan Buatan

“27 ribu pencaker tahun 2018 dan 21 ribu pencaker tahun 2019, sehingga total ada 48 ribu orang,” ungkapnya.

Sementara Soni Hersona mengatakan, dihara[kan para pemuda tidak melulu menggantungkan nasibnya untuk bisa bekerja di industri karena dengan adanya revolusi industri yang menggunakan kecerdasan buatan, maka kemampuan manusia di industri sedikit demi sedikit akan digantikan oleh robot.

“Alternatif atasi masalah itu yaitu dengan berwirausaha,” ucapnya.

Menurutnya, untuk meningkatkan jumlah wirausaha di Kabupaten Karawang maka perlu keberpihakan Pemkab baik dalam bentuk regulasi atau kebijakan dan permodalan.

“Kita sudah tertinggal dalam jumlah wirausahawan dibanding negara lain,” paparnya.

Soni menambahkan, berdasarkan data economic forum, Indonesia merupakan pangsa pasar potensial dunia urutan 15 yang artinya Indonesia akan dibanjiri sejumlah produk dari negara lain.

“Nah daripada negara lain yang mengisi pasar Indonesia, kenapa tidak kita sendiri yang mengisinya,” tandasnya.

Ketua Panitia Acara, Ahmad Sobirin, menuturkan, forum diskusi yang diselengarakan pihaknya sebagai upaya mencari solusi di bidang ketenagakerjaan seperti pengangguran dan alih fungsi lahan.

“Hari ini faktanya, meskipun banyak industri di Karawang tapi jumlah pengangguran pun juga membludak,” ucapnya.

Ia berharap, dari diskusi tersebut bisa memunculkan langkah-langkah solusi yang kemudian menjadi bahan rekomendasi untuk disampaikan ke Pemkab Karawang.

“Agar Pemkab Karawang mengevaluasi program-programnya terkait ketenagakerjaan sehingga problem pengangguran ini bisa terselesaikan,” tutupnya. (red).

Exit mobile version