Prasasti Jabar

Kisah Sendu Para Perawat Pejuang Pasien Covid-19, Mulai Diusir Dari Indekos Sampai Jenazahnya Ditolak Warga

Para perawat berjuang sembuhkan pasien Covid-19.

NASIONAL-Meski menjadi garda terdepan memperjuangkan kesembuhan para pasien Covid-19, alih-alih mendapat respon positif, para tenaga medis di antaranya para perawat kadang mendapat perlakuan tak menyenangkan dari warga.
Berikut kisah-kisah sendu para perawat yang berhasil dirangkum Prasasti Jabar :

1. Perawat RSUP Persahabatan Diusir Dari Indekos
Kisah sendu harus terpaksa tingalkan indekos dialami para staf medis dan perawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan mereka lantaran mendapat perlakuan diskriminatif dari pemilik dan penghuni kos lainnya.

Lingkungan tempat indekos memposisikan para petugas medis tersebut membawa penyakit, padahal mereka telah melalui prosedur yang ketat setiap pulang dari bertugas.

2. Ingatkan Supaya Pakai Masker, Perawat Malah Ditampar
Maksud baik perawat agar pengunjung gunakan masker supaya aman dari Covid-19, ternyata disalahartikan oleh pengunjung suatu klinik.

Kronologisnya, pengunjung saat itu datang tanpa memakai masker. Perawat yang melihatnya kemudian mengingatkan pengunjung untuk memakai masker. Bukan berterima kasih, pengunjung justru menampa hingga perawat itu trauma dan mengalami pusing.

Perawat itu pun akhirnya melaporkan kejadian itu ke Polsek Semarang Timur. Selain ditampar, perawat mengaku diancam akan dibunuh.

3. Jenazah Perawat Ditolak Warga Dimakamkan
Kisah sendu dialami jenazah perawat SUP Dr Kariadi Semarang yang dinyatakan positif Covid-19 ditolak oleh sekelompok warga di Desa Sewakul, Ungaran, Semarang.

Awalnya tak ada penolakan. Namun, pada hari pemakaman, sekelompok warga tiba-tiba tak menerima jenazah perawat tersebut. Penolakan berujung dipindahnya makam perawat berusia 38 tahun itu.

Oleh keluarga kemudian dimakamkan di Bergota makam keluarga RS Kariadi Semarang, karena beliau bertugas di sana.
Buntut penolakan pemakaman, tiga orang tokoh masyarakat di Ungaran ditangkap.

Kita berharap kejadian-kejadian sendu yang dialami para perawat tidak lagi terjadi di wilayah lainnya. Semestinya mereka mendapat penghormatan karena sudah berjuang untuk menyembuhkan para pasien Covid-19. (red).

.

Exit mobile version