
ASRI: Taman Batu Cijanun suguhkan pemandangan yang sangat asri dan udara yang sejuk.
PURWAKARTA – Dengan menawarkan nuansa pedesaan serta kesegaran kolam mata air alami, objek wisata taman batu Cijanun menjelma menjadi salah satu
ikon destinasi wisata di Purwakarta yang lokasinya berada di kawasan kaki Gunung Burangrang, Kampung Cijanun, Desa Cipeundeuy, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta.
Di sini, wisatawan bisa berenang bebas dan menikmati pemandangan alam sekitar yang masih asri dengan dihiasi batu batu alami berukuran besar yang menghiasi setiap sudut kolam tersebut.
Tidak hanya keasrian alam yang khas, untuk menikmati suguhan alam tersebut pengunjung tidak perlu merogoh saku cukup dalam, hanya dengan tiket masuk Rp20 ribu saja, pengunjung dengan leluasa bisa menikmati kesegaran dari sumber mata air pegunungan tersebut.
“Tiket masuk cuma Rp20 ribu saja dan plus bonus satu botol minuman. Untuk hari libur harga tiketnya sama tapi tidak ada bonus air minum,” kata Roiah (43) yang merupakan staf pengelola Taman Batu Cijanun kepada Prasastijabar.com. Rabu, (31/7/2019).
Lokasi wisata yang jauh dari keramaian kota membuat wisata semakin tenang dan menyenangkan. Oleh sebab itu tempat wisata Purwakarta ini sangat cocok menghilangkan penat dan stres dengan berenang dan bermain air sambil menikmati panorama pemandangan alam sekitar.
Pengunjung tidak hanya datang dari sekitar warga setempat saja, melainkan dari luar kabupaten hingga dari kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung pun berwisata ke lokasi ini.
“Biasanya kalau hari libur secara rombongan wisatawan datang dari Jakarta, Karawang dan Bandung tapi kalau hari biasa masih wisatawan dari sekitar Purwakarta saja,” ujar Roiah.
Lokasi wisata Taman Batu Purwakarta terletak di ketinggian, membuat pemandangan sekitar terlihat jelas. Di sekitar kolam pemandian Taman Batu, terdapat pohon-pohon kelapa sehingga membuat suasana terasa teduh. Sebab air berasal dari sumber mata air alami, tentu air yang dihasilkan begitu jernih dan menyegarkan.
Taman Batu Cijanun berada di lahan milik pemerintah desa yang dikelola oleh masyarakat setempat, luas sekitar 5.000 meter persegi. Saat ini wisata pemandian Taman Batu terus diperluas untuk menambah fasilitas demi kenyamanan wisatawan. Salah satunya dengan menambah kolam renang hingga penginapan bagi tamu yang dari luar kota.
“Sekarang lagi perluasan area, mungkin ditambah kolamnya juga penginapan. Soalnya kalau pas ada tamu dari luar kota mau nginep kadang kita suka kebingungan. Soalnya saat ini baru ada satu penginapan sederhana seperti gazebo gitu dan hanya cukup untuk 15 orang saja,” terangnya.
Dijelaskannya, wisatawan ramai datang saat musim libur. Pada hari biasa, wisatawan bisa sampai 100 orang, namun saat musim libur mencapai ribuan.
Kolam Taman Batu dibuat dengan cara membendung sumber mata air Cijanun yang keluar dari bawah pepohonan di lokasi sekitar. Pihak pengelola membatasi kedalaman air kolam berdasarkan golongan usia pengunjung yang rata rata kedalaman 1-2 meter saja.
Di sekitar lokasi pengelola menyediakan kantin dan menyediakan minuman dan makanan ringan hingga kuliner khas masyarakat pedesaan seperti nasi liwet dan ikan bakar. (wes/naz)