PURWAKARTA – Iming-iming menggiurkan hingga janji yang ditawarkan oknum sponsor penyalur tenaga kerja menjadi salah satu celah masyarakat terjebak pada dunia human trafficking (perdagangan manusia).
Sejumlah kasus Human Trafficking yang sempat terjadi di wilayah Kabupaten Purwakarta belum lama ini.
Korbannya didominasi wanita dan tidak hanya dialami calon tenaga kerja ke luar negeri saja, melainkan dari kalangan pelajar pun acap kali menjadi korban kasus tersebut.
“Dengan iming-iming yang menggiurkan dari si sponsor yang tidak jelas, biasanya korban akan terayu tanpa berpikir panjang terhadap dampak yang dialami seperti apa, hingga akhirnya terjadilah peristiwa yang tidak diinginkan seperti perdagangan orang,” ujar Kanit PPA Polres Purwakarta, Ipda Suherlan usai menggelar Sosialisasi Pengembangan Gugus Tugas Trafficking, di SMKN 1 Plered. Jumat (2/8/2019).
Dihadapan puluhan siswa dan masyarakat peserta sosialisasi yang dimotori oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Purwakarta tersebut, Suherlan menekankan pentingnya pemahaman terkait hal tersebut sehingga kasus Human Trafficking atau perdagangan orang di wilayah Kabupaten Purwakarta tidak kembali terulang.
“Dalam sosialisasi ini kita memberikan pemahaman terhadap para siswa terkait tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang arahnya nanti bisa dipahami bagaimana kendala serta jalan keluar bagi masyrakat dalam menghindari Human Trafficking,” ujarnya.
Suherlan berharap, kedepan masyarakat bisa lebih waspada dalam memilih sponsor atau perusahaan pemberangkatan tenaga kerja ke luar negeri. Sehingga peristiwa Human Trafficking di Purwakarta tak lagi terulang.
“Untuk memudahkan kinerja Unit PPA Polres Purwakarta, jika ada yang berminat bekerja ke luar negeri agar menjalankan mekanisme yang benar, salah satunya menggunakan sponsor yang perusahaannya jelas,” pungkasnya. (wes/naz)