Prasasti Jabar

Imbas Corona, Harga Jahe Tembus 100 Ribu per Kilogram

Pedagang Jahe merah di Pasar Tradisional Purwakarta

PURWAKARTA-Setelah dipercaya dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan menangkal virus Covid-19 atau Corona, harga rempah-remah tradisional seperti jahe merah dan temulawak melambung tinggi.

Seperti yang terjadi di pasar tradisional Pasar Rebo Purwakarta, sejumlah rempah-rempah yang biasanya stoknya berlimpah kini diburu pembeli. Hal itu pun dikeluhkan pedagang, meski kenaikan harga meningkatkan untung namun sejumlah rempah-rempah tersebut stok nya semakin langka.

“Sekarang jahe merah, kunyit dan temulawak jadi rebutan. Khususnya jahe merah nih stok menipis,” ungkap Novi, salah seorang pedagang di Pasar Rebo Purwakarta, Kamis (5/3/2020).

Bahkan, akibat mulai langkanya jahe merah, mengakibatkan harga jual melambung tinggi dan tembus di angka 100 ribu rupiah per kilo gram nya, atau naik sekitar 60 ribu rupiah dibandingkan dengan harga sebelumnya.

“Sejak beberapa hari terakhir sudah naik. Biasanya jahe merah kita jual 40 ribu rupiah per kilogramnya, Kini kami menjual 100 ribu per kilo,” ungkapnya.

Kenaikan harga pun terjadi pada Temulawak. Jika sebelumnya berada pada kisaran harga 15- 20 ribu rupiah, kini merangkak naik hingga dua kali lipat harga normal.

“Temulawak ikut naik sekarang Rp40.000 per kilogram, naik drastis kalau ini sejak kemarin juga sama,” tambahnya.

Selain heboh virus Corona, lanjut dia, kenaikan harga ini karena kurangnya pasokan dari petani ke pedagang.
Kenaikan harga membuat omset penjualan pedagang mengalami kenaikan hingga 50 persen.

“Biasanya jahe merah sehari Terjual Dua Hingga Tiga Kg ,kini habis sampai lima kilogram perhari,” terangnya.

Diungkapkannya, kenaikan ini dikeluhkan pedagang serta konsumen, dikarenaka sejak hari selasa kemarin pasokan jahe merah sempat kosong.

“Biasanya jahe merah sehari terjual dua hingga tiga Kg ,kini habis sampai lima kilogram perhari,” pungkasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, tingginya permintaan pasar pada sejumlah rempah tersebut, alasannya karena masyrakat saat ini menggunakan remah seperti jahe merah dan temulawak untuk diolah menjadi obat tradisional dan berharap dapat menangkal terdampak virus corona.(wes/zak)

Exit mobile version