Di Usia Menjelang Satu Abad, Abah Sholeh Jadi Jamaah Haji Tertua Asal Purwakarta

Soleh, Jamaah haji tertua asal Purwakarta. (Uwes/Praja).

PURWAKARTA-Di usia senjanya, Soleh (97), menjadi jemaah haji tertua asal Kab Purwakarta. Meski di usia nya yang telah udzur, Soleh tetap semangat mempersiapkan segala kebutuhan keberangkatannya ke tanah suci Mekah.

Sebelumnya, Soleh mengaku mendaftar ibadah haji bersama istrinya, Rohmat (94) pada tahun 2015 lalu. Namun keinginan menjalankan rukun Islam yang ke-5 bersama istri tercinta harus dikubur dalam-dalam lantaran sang istri telah berpulang terlebih dahulu (meninggal dunia) pada 2018 lalu.

Setelah menunggu lima tahun, kini dirinya bisa berangkat lebih cepat mengingat usianya sudah cukup tua bahkan nyaris satu abad. Kakek yang memiliki 13 orang anak ini berangkat haji bersama anaknya bernama Nurjanah yang telah daftar lebih awal atau tepatnya pada 2014 lalu.

“Awalnya kita mau berangkat tiga orang, tapi istri saya meninggal dunia, jadi saya berangkat berdua bersama anak saya Nurjanah,” ujar Abah Soleh saat ditemui di rumahnya di Kampung Citeureup RT19 RW 04, Desa Cibogogirang, Kecamatan Plered, Purwakarta, Senin (15/7/2019).

Dua calon jemaah haji itu sebetulnya baru bisa berangkat pada 2025 mendatang. Sementara Nujanah bisa berangkat lebih awal lantaran diangkat mendampingi sang bapak yang berangkat lebih awal lantaran masuk dalam kategori lansia.

Keduanya tercatat kelompok terbang (kloter) 42 yang akan berangkat pada kamis malam pekan depan.

Sementara istri Abah Soleh yang juga sudah terdaftar tetap digunakan, namun digantikan atau dibadallkan kepada anak kedelapannya yaitu Aneng Rukmanudin (75) yang rencananya akan berangkat tahun 2025 mendatang.

Meski begitu Abah Soleh akan membawa sebuah surat amanah al marhumah ke tanah suci yang dianggap sudah berhaji.

“Saya berangkat sesuai jadwal menggantikan ibu, tapi bapak ke tanah suci tetap akan membawa surat amanah dari ibu,” kata Aneng.

Aneng mengatakan bahwa kedua orangnya bisa daftar haji lantaran menjual sebidang tanah untuk biaya pemberangkatan dan memenuhi keperluan lain.

“Mohon doanya semoga lancar hingga kembali ke rumah,” ucap Aneng. (wes/tif).

Baca juga

Leave a Comment