Cellica dan H Aep saat daftar ke KPUD Karawang.
KARAWANG-Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana, membenarkan bahwa dirinya telah ditegur oleh Kementerian Dalam Negeri. Melalui surat bernomor 337/4450/OTDA mengenai perkumpulan massa saat pendaftaran bakal pasangan calon (Bapaslon) bupati/wakil bupati dirinya bersama Aep Syaepuloh.
Kepada Prasastijabar.co.id, ia mengatakan, dirinya sudah dihubungi oleh Gubernur Jawa Barat, mengenai surat tersebut.
“Saya juga langsung klarifikasi kepada Dirjen OTDA Kemendagri perihal surat ini,” kata Cellica, Sabtu (5/9/2020).
Dalam klarifikasinya kepada Gubernur Jawa Barat dan Dirjen OTDA, Cellica memohon maaf sembari memastikan bahwa sebelumnya ia sudah mewanti-wanti agar para relawan, simpatisan dan masyarakat cukup menyaksikan proses pendaftaran dari rumah melalui siaran langsung media sosial maupun streaming akun Youtube KPUD Karawang.
Baca juga : Jika Sudah Ditetapkan Sebagai Cabup, Cellica Siap Lepas Fasilitas Negara
“Saya memohon maaf bila acara kemarin terkumpul banyak massa. Saya sudah imbau beberapa hari sebelumnya supaya tidak perlu datang. Namun karena antusias yang tinggi, kami kewalahan dan tidak bisa dibendung lagi,” kata Cellica menjelaskan.
Walaupun kehadiran massa tak terbendung, pihaknya sudah mewajibkan simpatisannya menggunakan masker dan cukup bertahan di dalam mobil, tidak perlu turun berkerumun.
“Bahkan mereka semua kami wajibkan pakai masker. Sebagian besar ada di dalam mobil dan berdiri di dekat motornya masing-masing. Namun memang ada sebagian yang turun. Untuk itu saya minta maaf,” tandasnya.
Bersyukur, di lokasi acara sendiri tidak terjadi kerumunan mengingat yang masuk ruangan dibatasi hanya 16 orang. Bahkan setelah acara pun ia langsung perintahkan para pendukungnya membubarkan diri.
“Begitu masuk gerbang KPU sudah langsung menggunakan protokol kesehatan. Yang masuk sudah sangat terbatas. Begitu selesai acara, saya minta semuanya bubar. Untuk laki-laki saatnya Jumatan,” tandasnya.
Kedepan, ia sendiri yang akan turun langsung menghimbau para relawan menyaksikan tahapan pilkada secara virtual.
“Agar kedepan tidak terulang lagi,” tutup Cellica. (naz/tif).