
Ilustrasi
NASIONAL-Pengusaha ritel diperkirakan alami kerugian hingga capai Rp200 miliar lebih dampak insiden pemadaman listrik massal atau blackout yang terjadi di wilayah Jabodetabek dan sebagian Jawa pada Minggu kemarin.
“Analisis kerugian tersebut dilakukan pada 82 pusat perbelanjaan dan 2.500 lebih toko ritel modern swa kelola yang ada di kawasan Jakarta,” kata Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicolas, seperti dikutip liputan6.com, Senin (5/8/2019).
Roy menyayangkan pemadaman listrik yang terjadi di wilayah terdampak. Dia pun mengatakan, PLN seharusnya memberi pengatahuan terlebih dahulu akan adanya pemadaman listrik.
“PLN seyogyanya memberi pengumuman terlebih dahulu kepada pelaku usaha agar bisa mempersiapkan cara tetap memberi pelayanan maksimal kepada konsumen, dan masyarakat pun tetap bisa mendapat haknya sebagai konsumen,” ujarnya.
Dia menambahkan, potensi penjualan menurun lantaran pemadaman terjadi di hari Minggu. Sementara hari tersebut biasanya digunakan masyarakat untuk menghabiskan waktu luangnya di gerai ritel modern atau pusat perbelanjaan.
“Potensi kehilangan penjualan terlihat betul, karena masyarakat akhirnya enggan atau membatalkan keinginan berbelanjanya,” pungkasnya. (red).