Bank BUMN Digadaikan ke China? Ini Faktanya

Bank Mandiri/net.

PRASASTIJABAR.COM-Hingga kini di media sosial masih ramai menyebut bila bank BUMN digadaikan ke China Sebenarnya bagaimana fakta sesungguhnya?

Cerita berawal ketika Menteri BUMN, Rini Soemarno, datang ke China pada sekira September 2015 dengan membawa Direktur Utama Bank BRI, Bank Mandiri dan Bank BNI untuk mendapatkan utang dari China Development Bank (CDB) sebesar US$3 miliar atau setara Rp42 triliun untuk ketiga bank BUMN tersebut.

Setiap perbankan memperoleh alokasi kredit US$ 1 miliar atau setara Rp 14 triliun dari CDB. CDB memberi fasilitas kredit dengan tenor atau jangka waktu 10 tahun. Suntikan pinjaman dari CDB akan dipakai untuk financing dan refinancingberbagai program pembangunan dan perdagangan selama periode Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Nantinya, 30 persen dari dana pinjaman tersebut akan diterima dalam mata uang yuan atau Renminbi (RMB). Sementara sisanya dalam bentuk dolar AS. Ramai di media sosial pinjaman CDB ini untuk kereta cepat, padahal pembiayaan kereta cepat itu langsung dari CDB secara b to b, tidak ada lewat Himpunan Bank Negara (Himbara)

Dibandingkan dengan aset Bank Mandiri sebesar Rp1.200 triliun, maka pinjaman sebesar Rp14 triliun dianggap normal dan tak perlu dikhawatirkan bank BUMN akan digadaikan. (red).

Baca juga

Leave a Comment