Data semantara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebutkan, rumah warga terdampak benjir berjumlah 198 Unit yang dihuni 226 keluarga terdiri dari 775 jiwa. Ketinggian air di dalam rumah bervariasi dari 10 Cm hinga 120 Cm.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD setempat, Rohman menyebutkan, air yang merendam warga Karangligar seperti bisa berasal dari luapan Sungai Cibeet dan Citarum. Dua sungai besar itu tak mampu menampung air hujan yang sebelumnya turun deras mengguyur wilayah hulu sungai.
“Banjir sebenarnya sudah masuk ke pemukiman warga Karangligar sejak Senin sore. Tapi saat itu permukaan air masih rendah. Namun malamnya hujan kembali turun sangat serasi sehingga permukaan air banjir meninggi dan masuk ke dlam rumah warga,” kata Rohman, Selasa (8/7/2025).
Dijelaskan, awalnya warga tetap bertahan di rumahnya masing-masing. Namun ketinggian air banjir terus meningkat, akhirnya mereka memutuskan untuk mengungsi.
Ketarangan Rohman diamini, warga Dusun Pangasinan, Karangligar, Nuryadi. Dia mengaku terpaksa meninggalkan rumah setelah ketinggian air mencapai kasur di atas ranjang. “Kalau baru sebatas betis, kami tak akan mengungsi,” katanya.
Disebutkan, pada Minggu sore (6/7/2025) air bah sudah masuk ke lingkungan RT.02 dan RT.03, Dusun Pangasinan. Sempat surut, tapi banjir datang lagi Senin sore, bahkan terus membesar hingga pagi ini (8/7/2025),” ujarnya.
Masih menurut Nuryadi, air banjir kali ini, tidak hanya berasal dari luapan Cibeet dan Citarum, tetapi juga datang dari arah kawasan industri. “Air hujan dari KIIC ikut mengalir ke Karangligar melalui aliran Sungai Cidawolong. Airnya bermuara di Dusun Pangasinan hingga sempat menggenangi jalan arah Desa Mekarmulya yang selama ini tak pernah terjamah banjir,” kata Nuryadi lebih lanjut.
Dalam waktu bersamaan, sambung dia, dari timur muncul uapan air Sungai Citarum hingga meredam ratusan hektar sawah dan menenggelamkan akses jalan utama menuju Dusun Pangasinan dari arah akses Tol Karawang Barat.
Akibat hal itu, lanjutnya, gedung SDN Karangligar I dan SMPN Telukjambe Barat I kembali terendam. Beruntung, banjir kali ini di tengah libur panjang sekolah pas kenaikan kelas, sehingga tidak mengganggu aktivitas belajar mengajar.(red)