
Ilustrasi.
KARAWANG-Dihentikannya sementara ibadah umroh dengan batas waktu yang tidak bisa ditentukan oleh pemerintah Arab Saudi bikin kalangan pengusaha travel menjerit.
“Kebijakan Arab Saudi tentu sangat berdampak dengan usaha travel umroh,” kata pemilik PT Sanema Jaya Indonesia, Rafiudin Firdaus, kepada Prasastijabar.co.id, Kamis (27/2/2020).
Ia menjelaskan, dampak kebijakan tersebut membuat rencana perjalanan umroh travelnya yang akan berangkat pada 4-5 Maret 2020 terancam gagal.
“Ini lagi tunggu kebijakan maskapai. Semoga tiket bisa reschedule (jadwal ulang), juga visa semoga bisa keluar,” ujarnya.
Baca juga : Imbas Virus Corona, Sejumlah Travel Gagal Berangkat ke Arab Saudi
Rafi memprediksi imbas kebijakan Arab Saudi tersebut bisa mengakibatkan kerugian pihaknya sebesar miliaran rupiah.
“Rp1,5 miliar kalau gagal berangkat, cuman kita masih tunggu, semoga bisa reschedule,” harapnya.
Ia mengungkapkan, ada sekitar 80 jamaah yang terancam gagal berangkat umroh.
“Yang kasihan yang kemarin, sekarang dan besok mau berangkat. Kalau yang lain masih ada peluang negoisasi,” ulasnya.
Rafi sendiri tidak mengetahui kapan pastinya waktu pelarangan umroh dicabut oleh Arab Saudi.
Baca juga : Soal Penangguhan Pemberangkatan Umroh, Kemenag Purwakarta Minta Calon Jamaah Bersabar
“Nah ini masih misteri. Dari Kedubes Arab Saudi dan Kemenag sampai batas waktu yang tidak ditentukan,” ungkapnya.
Jika permasalahan ini dibiarlan berlarut-larut, menurutnya bisa berdampak. gulung tikarnya usaha travel umroh
“Kasihan travel-travel yang modalnya terbatas,” tutupnya. (red).