
Pantai tercemar bocoran minyak Pertamina. (Foto : Adit/Praja).
KARAWANG-Hingga kini, tumpahan minyak masih menyebabkan nelayan dan petambak menjerit. Dampak pencemaran limbah yang terjadi di sembilan desa membuat petambak udang terpaksa panen lebih awal.
Petambak udang vaname asal Desa Sungai Buntu, Kecamatan Pedes Hendi Suhendi, , mengatakan, saat ini panen udang vaname di perce pat dari jadwal yang telah ditentukan. Menurutnya, panen seharusnya dilakukan bulan depan.
“Alasannya, air lautnya sudah tercemar minyak. Jadi, kami tak berani mengisi tambak dengan air baru dari laut,” ujar Hendi belum lama ini.
Baca juga : Minyak Tumpah di Utara Karawang, Mulai dari Aroma Menyengat, Hingga Merusak Sepatu
Sebelum panen, kata Hendi, air tambak terpaksa diganti dengan air tawar untuk sirkulasi.Hasil panen juga menurun drastis.
“Biasanya saya mampu memanen tujuh sampai delapan ton. Kini, hanya mendapat empat ton,” pungkasnya. (red).
Baca juga : Buntut Tumpahan Minyak Pertamina, Warga Dijejali Aroma Busuk Ikan Mati